Bukan Kerbau

Oleh Dahlan Iskan

Bukan Kerbau
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Toh aman. Mereka tidak perlu turun dari bus. Sekalian membangun mimpi bagi anak-anak dan remaja.

Kebetulan pabrik itu sekarang sudah sangat bersih. Tertata rapi. Tamannya cukup bisa dilihat. Apalagi sekarang ini lagi banyak kereta baru yang parkir di halaman.

Itulah kereta-kereta yang siap dikirim ke Filipina. Lokomotifnya pun bikinan Madiun.

"Kami segera kirim tiga rangkaian ke Manila," ujar I Gede Agus Prayatna, direktur INKA. "Tiap rangkaian terdiri dari satu lokomotif dan lima gerbong," tambah Gede yang sudah 27 tahun tinggal di Madiun.

Sebelum pandemi kemarin pun INKA ekspor gerbong ke Bangladesh. Sangat banyak: 200 gerbong. Sempat terhambat Covid-19, tetapi akhirnya beres juga.

Bangladesh belakangan memang menjadi bintang ekonomi di kawasan Asia Selatan. Pertumbuhan ekonominya meroket: sampai 7 persen. Sudah tiga tahun ini. Di masa pandemi ini pun diramalkan pertumbuhan ekonomi Bangladesh masih di atas 5 persen.

Saya sendiri sudah dikelilingkan pabrik itu Kamis lalu. Dengan bus listrik itu. Yang diberi nama E-Inobus itu. Ino-nya singkatan dari inovasi.

Saya membayangkan betapa bangga kalau ada tur pelajar Madiun ke pabrik ini –naik bus listrik itu.

Tahun depan ini adalah tahun kerbau, tetapi kita tidak tahu siapa yang dungu. Setidaknya kita sudah meninggalkan tahun tikus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News