Bukan Makan Pisang Bakubak

Bukan Makan Pisang Bakubak
Bukan Makan Pisang Bakubak

Lagi pula, pendidikan dan kecerdasan politik pun bukanlah sesuatu yang jatuh dari langit. Ia berproses dan berimpitan dengan peningkatan kehidupan sosial ekonomi para pemilih. Semakin tinggi kehidupan sosial ekonomi, pendidikan dan kecerdasan politik pun semakin bermutu.

Barangkali, suatu hari Indonesia akan sampai ke tingkat yang ideal itu. Tetapi tidak sekarang. Tidak juga pada Pemilu 2014 mendatang. Indonesia masih membutuhkan berbagai pengalaman, bahkan eksperimen politik, sebelum suatu hari kian ideal.

Tengoklah pemilihan pengurus di berbagai partai politik belum sepenuhnya juga demokratis. Berbagai factor paternalistis yang berpadu dengan pengaruh tokoh sentral hingga kepada kemungkinan money politics masih menjadi penentu. Mungkin, tidak dalam skala generalisasi. Tapi kesan macam itu masih kuat.

Rekrutmen keanggotaan hingga pengorbitan kader menjadi pengurus serta kader yang diorbitkan menjadi anggota DPR dan DPRD belum sepenuhnya juga sehat. Itulah wajah demokrasi partai politik kita, yang masih membutuhkan proses dan eksperimen politik. Mau bilang apa?

SAYA teringat kisah seorang ayah dan putranya. Tatkala si ayah menaiki keledai dan anaknya berjalan mengikutinya, kalangan man on the street mencibir. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News