Bukan Masanya Lagi Guru Menghukum Siswa dengan Cubitan & Push Up
Peserta lainnya, Sunnaidi Solikhin selaku kepala SMKS Yapentob Toboali Bangka Belitung menyatakan pelatihan itu menyadarkannya tentang arti guru yang sebenarnya.
Setelah 46 tahun berkecimpung menjadi guru dan kepala SD, SMA/SMK, Sunnaidi tersadar bahwa hukuman yang menggunakan kekerasan seperti mencubit, push up dan sebagainya justru meninggalkan kesan jelek pada diri anak terhadap pendidikan serta sekolah.
“Semestinya kita (guru, red) memanusiakan manusia dan menganggap anak itu manusia. Sekolah itu taman, jadi, kita harus tahu bagaimana menyenangkan anak.” ujar Sunnaidi.
Dia menilai bila guru bertindak seperti raja (the king is never wrong) yang memberikan sanksi kepada siswa dengan tidak memanusiakan manusia, itu salah besar.
Baca Juga: Ekspresi Jenderal Andika dan Istri Menanti Kedatangan Anggota DPR
Nah, pelatihan GSM menyadarkannya sebagai guru senior tentang bagaimana seharusnya menjadi pendidik yang memanusiakan anak dan menuntun kodrat.
"GSM bukanlah program pemerintah yang bersifat kaku pada aturan yang harus dilaksanakan dan dipatuhi," tandas Sunnaidi. (esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Gerakan sekolah menyenangkan (GSM) mengajarkan para guru untuk tidak lagi menghukum siswa dengan cubitan dan push up.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad
- Kominfo Ajak Para Guru di Morowali Melek Digital
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- 5 Berita Terpopuler: Jadwal Pendaftaran CPNS 2024, Guru P1 Negeri Diakomodasi, 150 Kursi Jalur Afirmasi
- Banyak Guru Terjerat Pinjol, Kemendikbudristek Optimalkan Formasi PPPK 2024
- Berkat PNM Mekaar Usaha Pensiunan Guru Ini Makin Berkembang
- Baru 26 Pemda Cairkan TPG, Dirjen Nunuk Turun Tangan, Instruksinya Tegas