Bukit Asam Untung Rp 2,63 Triliun, Antam Tekor 331 Miliar
jpnn.com, JAKARTA - PT Timah (Persero) Tbk dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk berhasil membukukan kinerja mengagumkan jelang akhir 2017.
Keduanya sama-sama membukukan laba yang sangat impresif.
Namun, kondisi berbeda dialami PT Antam (Persero) yang menunjukkan kinerja memble.
Timah membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 300,57 miliar pada sembilan bulan 2017.
Itu artinya, ada peningkatan dibandingkan dengan Rp 50,65 miliar pada periode yang sama 2016.
”Untuk menjaga pasokan timah mereka, Timah terus mencari cadangan lebih di lepas pantai. Dengan regulasi larangan penambangan di Bangka Belitung, kami melihat bahwa penambangan ilegal di area itu terus turun,” papar analis BCA Aditya Eka Prakasa, Kamis (2/11).
Pencapaian itu telah melampaui kinerja selama 12 bulan pada 2016 sebesar Rp 251,83 miliar.
Kinerja Timah sempat turun drastis sejak 2015 seiring pelemahan harga nikel global.
PT Timah (Persero) Tbk dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk berhasil membukukan kinerja mengagumkan jelang akhir 2017.
- Harga Emas Antam Anjlok Lagi, jadi Sebegini
- Harga Emas Naik Lagi, Makin Meroket jadi Sebegini
- Harga Emas Antam Naik Lagi, Makin Untung, nih!
- Antam Catatkan Laba Rp 3,08 Triliun pada 2023
- Untung Besar! Harga Emas Meroket Nyaris Rp 30 Ribu Per Gram
- Jawab Antusiasme Pemegang Saham BBRI, Pencairan Dividen Dipercepat oleh Bank Raya