Bukti-bukti Kekerasan Aparat Saat Unjuk Rasa Omnibus Law Cipta Kerja

Saat itu, Miftah yang bertugas meliput di Gedung Negara Grahadi hari Kamis (8/10) berinisiatif untuk memotret penangkapan beberapa massa aksi.
Namun, anggota polisi segera menghampirinya.
"Saat memotret, sejumlah anggota polisi mengerubuti saya. Mereka mengancam dan memaksa saya menghapus foto di handphone," kata Miftah.

"Mereka juga mencoba merebut ponsel saya. Salah seorang anggota polisi dengan 'batch' kuning bahkan nyaris membanting HP saya. Beruntung, HP berhasil saya genggam."
Selama meliput, Miftah tetap diikuti polisi dan sempat dikerubuti oleh lima hingga enam anggota polisi muda.
"Hapus fotonya atau mas mau saya pentung!" ujar seorang polisi yang menurut Miftah memiliki patch nama Fatkhur.
Tidak lama setelahnya, Miftah meninggalkan lokasi.
Ketika berangkat menuju lokasi demonstrasi Omnibus Law, Edo*, seorang relawan medis asal Bandung tidak mengira situasinya akan menjadi
- Denpom TNI Kantongi Bukti Transfer Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Begini Update Kasus Penembakan 3 Polisi saat Menggerebek Judi Sabung Ayam di Lampung
- Polda Riau akan Tetapkan Tersangka Kasus SPPD Fiktif yang Rugikan Negara Ratusan Miliar
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Modus Arisan dan Investasi, IRT di Purwakarta Tipu 580 Orang hingga Rp1 Miliar