Bulan Madu

Oleh: Dahlan Iskan

Bulan Madu
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SAYA ke Bandung kemarin. Masih lewat jalan tol. Kereta cepat Ya-Wan memang sudah selesai diuji coba, tetapi baru diresmikan dua presiden pertengahan Agustus depan: Presiden Jokowi dan Xi Jinping.

Di km 142 terlihat jalan layang kereta cepat itu mendekat ke jalan tol. Lalu berdiri sejajar mepet dengan jalan tol.

Kalau kelak kereta cepat itu lewat, seolah seperti berada di atas kepala kita.

Baca Juga:

Rel layang itu terus di samping jalan tol sampai km 145. Lalu menyeberang di atas tol ke arah sisi kanan.

Rel layang itu terus sejajar di kanan jalan tol sampai km 148. Lalu sedikit menjauh dari jalan tol. Melandai. Menurun.

Di km 150 rel kereta cepat tidak lagi melayang di atas. Ia mendarat di tanah. Siap-siap memasuki stasiun terakhir Ya-Wan: stasiun Tegalluar.

Baca Juga:

Dari stasiun pertama di Halim Jakarta, sampai stasiun terakhir Tegalluar, kereta cepat Ya-Wan berhenti dua kali: di stasiun Karawang dan Padalarang. Jarak totalnya Anda sudah tahu: 142,3 km.

Waktu tes terakhir dua hari lalu, jarak itu ditempuh hanya dalam waktu 30 menit. Menko "Teflon" Luhut Binsar Pandjaitan ikut di dalam kereta itu. Kecepatan maksimalnya: 354 km/jam.

Kini Indonesia kembali masuk peta dunia. Sampai Singapura heboh. Malaysia heboh. Pun Thailand dan Vietnam. Indonesia punya kereta cepat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News