Bule Suriah & Ukraina Punya KTP Indonesia di Bali, Bayar Berapa?

Bule Suriah & Ukraina Punya KTP Indonesia di Bali, Bayar Berapa?
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu

Beberapa orang yang diperiksa oleh Polda Bali masih berstatus sebagai saksi.

"Ada beberapa yang dilakukan pemeriksaan, yaitu kepala desa di Denpasar dan Badung, camat di Denpasar dan Badung, dukcapil (pendudukan dan catatan sipil), dan imigrasi yang mengetahui kegiatan operasi," kata Satake Bayu.

Satake bahkan menyebutkan ada WNA di Bali yang berencana membuka bisnis dengan jalan membuat KTP Indonesia untuk menghindar dari tuntutan hukum sebagai warga negara asing.

Dalam penyelidikan sementara terhadap dua WNA tersebut, penyidik menemukan ada pihak yang menjembatani pengurusan dokumen tersebut.

Bahkan, pihak yang membantu pengurusan dokumen KTP bagi kedua WNA tersebut ada dugaan memiliki koneksi dengan pihak-pihak yang mengurus dokumen tersebut.

"Ada seseorang yang mengomunikasikan seperti sponsorlah. WNA ini mengomunikasikan kepada camat dan kepada pihak dukcapil. 'Kan dia ada KTP, KK, dan NPWP," kata Satake Bayu.

Satake membantah bahwa pengurusan dokumen tersebut terkait dengan mafia tertentu.

Dia menduga bahwa keterlibatan pihak lain dalam pengurusan izin penerbitan KTP bagi WNA tersebut karena bayaran yang tinggi dari orang asing itu.

KTP yang dimiliki kedua bule Suriah dan Ukraina itu terungkap setelah mereka terjaring razia Tim Pengawas Orang Asing Bali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News