Bunda Sulit Membangunkan si Buah Hati untuk Sahur? Coba, Ini Kiat dari Psikolog Keluarga

Bunda Sulit Membangunkan si Buah Hati untuk Sahur? Coba, Ini Kiat dari Psikolog Keluarga
Ilustrasi anak. Foto: Antara

Jika anak sudah siap dan bersemangat untuk puasa, aturlah jam tidur agar anak tidak lebih mudah dibangunkan pada dini hari.

Dia menyarankan orang tua untuk mulai mengenalkan puasa pada anak sejak usia empat tahun.

Cara mengenalkannya bukan dengan mengharuskan dia berpuasa secara penuh, tapi mengetahui rutinitas puasa seperti sahur pada pagi hari, juga kewajiban untuk menahan haus dan lapar hingga waktunya berbuka puasa.

Secara perlahan, seiring bertambahnya usia, ajak anak untuk belajar berpuasa mulai dari setengah hari hingga akhirnya bisa berpuasa hingga sehari penuh.

"Sesuaikan sama usia saja, jangan paksa anak yang masih terlalu kecil. Kalau dirasa kuat, tidak apa-apa dilanjutkan untuk berpuasa."

Ketika anak sedang belajar puasa, ada kalanya dia akan merasa tergoda untuk berbuka sebelum waktunya.

Untuk anak yang fisiknya sudah kuat untuk belajar puasa, anak bisa membuat mereka "lupa" dengan rasa lapar dan haus lewat aktivitas-aktivitas menarik dan menyenangkan seperti bermain.

Satu hal lain yang tidak boleh dilupakan orangtua adalah mengasosiasikan puasa dan bulan Ramadhan sebagai kegiatan yang menyenangkan karena ada aktivitas seperti salat tarawih berjemaah di rumah atau buka puasa bersama di rumah bersama orangtua.

Psikolog keluarga Ayoe Soetomo membeberkan kiat agar anak tidak sulit bangun untuk sahur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News