Bung Karno di Balik Penemuan Makam Imam Bukhari

Oleh: Dr. Ahmad Basarah

Bung Karno di Balik Penemuan Makam Imam Bukhari
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah bersalaman dengan Imam Masjid Imam Bukhari, Ulama Makhsud Muhammad di Pusara Makam Imam Bukhari Kota Samarkhan, Uzbekistan, Sabtu (14/9). Foto: Humas MPR RI

Situasi itu yang oleh Soekarno disiasati dengan sangat cerdas dengan mengajukan syarat atas rencananya memenuhi undangan Pemerintah Soviet dengan meminta dicarikan/ditemukan makam Imam Bukhari seorang perawi Nabi Muhammad SAW yang amat termasyhur itu. Kata Soekarno kepada Presiden Soviet, "aku sangat ingin menziarahinya".

Menurut Israil, muazim Masjid Imam Bukhari, menjelang kedatangan Bung Karno pada tahun 1956, kondisi makam tidak terawat dengan baik dan berada di semak belukar hingga akhirnya pemerintah Soviet membersihkan dan memugar makam tersebut untuk menyambut kedatangan Soekarno. Penghormatan Soekarno terhadap Imam Bukhari dilakukannya dengan cara melepas sepatu dan berjalan merangkak dari pintu depan menuju makam ketika turun dari mobil yang mengantarnya.

“Presiden Soekarno merangkak menuju makam lalu memanjatkan doa dan dilanjutkan sholat serta membaca Al-Quran” terang Israil.

Keterangan tersebut diperkuat oleh Muhammad Maksud, penjaga makam Imam Bukhari, bahwa atas jasa Presiden Soekarno, komplek makam Imam Bukhari kini dipugar hingga terlihat sangat megah seperti saat ini. Sehingga, komplek makam seluas 10 hektar ini menjadi wisata bagi umat Islam di dunia setelah makam Nabi Muhammad SAW di Madinah.

Sementara itu, Ahmad Basarah, Wakil Ketua MPR RI yang juga ketua delegasi saat mengunjungi makam Imam Bukhori (Sabtu,14/9) mengatakan kunjungannya bersama delegasi adalah untuk melanjutkan silaturahmi yang pernah dilakukan oleh Presiden Pertama RI, Soekarno di tahun 1956 dan 1961 saat berkunjung ke Samarkand serta menyampaikan amanah Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri yang juga putri Presiden Soekarno yang berpesan agar bangsa Indonesia menghormati Imam Bukhori sebagai seorang perawi Nabi Muhammad SAW yang hadist-hadistnya menjadi rujukan umat Islam sedunia.

Basarah berharap hubungan baik antara Uzbekistan dengan Indonesia baik pemerintah Indonesia dengan pemerintah Uzbekistan maupun masyarakat Indonesia dengan masyarakat Uzbekistan yang khususnya mayoritas beragama Islam.

“Hubungan kedua negara dapat ditingkatkan dengan kerjasama kebudayaan dan pariwisata, salah satunya menjadikan makam Imam Bukhari sebagai destinasi wisata religi masyarakat muslim Indonesia dan sebaliknya makam-makam tokoh-tokoh yang menyiarkan Islam di Indonesia seperti Wali Songo juga dapat menjadi destinasi wisata religi masyarakat Uzbekistan ke Indonesia selain destinasi wisata lainnya seperti Bali, Pulau Komodo dan lain lain,” pungkas Basarah

Delegasi MPR lain yang hadir dalam acara tersebut antara lain, Zainut Tauhid (PPP), Bachtiar Aly (Nasdem), Hamka Haq, (PDIP), M. Toha (PKB), Safrudin (PAN), Deding Ishak (Golkar) dan Adrianus Garu (DPD RI).

Kepopuleran nama Presiden Soekarno berkaitan dengan kisah ditemukannya makam Imam Bukhari, seorang perawi nabi yang sangat termasyur di kalangan umat Islam.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News