Bunga Kredit Siap Melejit
Suku Bunga Acuan Naik Lagi
Jumat, 12 Juli 2013 – 07:04 WIB

Bunga Kredit Siap Melejit
Tony menyebut kenaikan BI rate pasti akan diikuti kenaikan suku bunga oleh bank. Itu akan memperbesar risiko kenaikan kredit bermasalah (NPL) dan akan terjadi perlambatan pertumbuhan kredit serta pertumbuhan ekonomi. "Risiko inilah yang harus dimitigasi BI maupun pemerintah," ujarnya.
Kalangan eksporter juga mengkhawatirkan ancaman kenaikan suku bunga. Menurut Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jatim Isdarmawan Asrikan, pengusaha makin terbebani oleh biaya tinggi seperti kenaikan UMR, kenaikan tarif listrik, sampai tarif pengangkutan gara-gara kenaikan harga BBM. Karena itu, eksporter ingin suku bunga dapat ditekan.
Menurut Isdarmawan, pelaku usaha tidak bisa serta-merta menaikkan harga jual. Sebab, itu akan makin melemahkan daya saing produk dalam negeri di pasar internasional. "Nah, kalau harga dinaikkan, produk kita makin mahal. Dampaknya, buyer tidak mau lagi membeli dari kita. Makanya, kami memilih untuk mengurangi profit," ungkapnya.
Sementara itu, Consumer Lending Head CIMB Niaga Tony Tardjo mengatakan, pihaknya lekas mengkaji kebijakan Otoritas Moneter yang menaikkan suku bunga acuan di level 6,5 persen. "Internally sedang kami review. Apa action ke depan yang harus dilakukan CIMB," ungkapnya kepada Jawa Pos, Kamis (11/7).
JAKARTA - Pemilik kredit perbankan harus mulai waspada. Masa "bulan madu" kredit berbunga rendah berakhir sudah. Lonjakan inflasi disikapi
BERITA TERKAIT
- Gelar Panen Raya di Purbalingga, BAZNAS Dorong Kemandirian Petani Mustahik
- Legislator Minta Bank Jatim Merebut Kembali Kepercayaan Nasabah
- BPS Akui Adanya Perlambatan Konsumsi Rumah Tangga
- Harga Emas Antam Hari Ini 6 Mei 2025 Melonjak, Cek Daftarnya
- Indonesia Investment Outlook 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- Update Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini 5 Mei, Kompak Naik