Buntut Buntut

Oleh: Dahlan Iskan

Buntut Buntut
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Jinping terlihat tidak suka dengan alasan itu. Pembicaraan dua pemimpin negara, katanya, harus didasari pada ketulusan dan kesetaraan.

"Sudahlah..." kata Jinping dalam bahasa Mandarin ("hao...") sambil menyalami Trudeau dan menjauh dari pemimpin muda itu.

Kata "hao" di situ biasa diterjemahkan dengan "baiklah" tetapi dalam konteks body language Jinping saat itu bisa juga diartikan "Ya sudahlah...".

Itu adegan langka.

Media yang dikontrol ketat di Tiongkok tidak pernah menampilkan gambar pemimpin mereka yang di luar skenario pencitraan seperti itu.

Maka video di Bali bersama Trudeau itu sangat langka. Banyak yang berkomentar "dari video itu kita bisa tahu karakter asli Jinping".

Bukan hanya gambarnya yang langka. Peristiwanya pun sulit ditemukan: seorang pimpinan negara menegur pimpinan negara lain di tempat yang cukup terbuka. Ada yang merekam pula.

Buntut video itu pasti akan sangat panjang. Juga pelajaran berharga bagi kelas-kelas hubungan internasional di kampus-kampus. Terutama dalam mata kuliah tata krama diplomasi.

Isi pembicaraan itu bocor. Media di Kanada ramai memberitakannya. Xi Jinping terlihat tidak bisa menerima kenyataan itu. Di saat bertemu Justin Trudeau...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News