Buntut Kenaikan Harga Minyak Goreng, Takjil Semakin Mahal

Buntut Kenaikan Harga Minyak Goreng, Takjil Semakin Mahal
Pedagang takjil di Kupang mengeluhkan harga minyak goreng masih mahal. Dok Antara

jpnn.com, KUPANG - Sejumlah pedagang takjil yang ada di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluhkan harga minyak goreng yang masih mahal sampai saat ini. Harganya bahkan cenderung naik memasuki bulan Ramadan.

Wati, salah satu pedagang takjil mengatakan hal ini berdampak pada jualan kuenya yang ikut mahal.

"Harga kue dan makanan untuk berbuka puasa mengalami kenaikan harga apabila dibandingkan dengan tahun lalu," kata Wati, pedagang takjil di Jalan Oerip Soemohardjo, Kota Kupang, Minggu.

Menurut dia, kenaikan harga minyak goreng memicu terjadinya peningkatan harga makanan dan kue untuk berbuka puasa. Seperti jajanan kue sebelumnya dijual dengan harga empat buah Rp 5.000, kini menjadi tiga buah Rp 5.000.

Wati mengatakan minyak goreng ukuran dua liter di pasar dijual dengan harga Rp 28.000 hingga Rp 30.000. Angka itu terus naik dan kni sudah mencapai Rp 50.000 per dua liter.

"Sehingga harga jajanan kue menjadi naik," ujar Wati.

Kenaikan harga juga dialami gula lempeng atau gula merah lokal Kupang yang sebelumnya dijual di pasar dengan harga Rp 25.000/kg menjadi Rp 40.000/kg.

"Barang-barang naik maka harga jajanan kue menjadi naik, kalau tidak seperti itu maka tidak bisa dapat untung,” kata Wati

Pedagang takjil di Kupang mengeluhkan harga minyak goreng yang semakin mahal. Hal ini berdampak pada jualan kue atau takjil selama Ramadan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News