Bupati Akui Honor Guru Mengaji Belum Memadai

Bupati Akui Honor Guru Mengaji Belum Memadai
Seorang bocah membaca Alquran. ILUSTRASI. FOTO: JPNN.com

jpnn.com, LIMAPULUH KOTA - Bupati Limapuluh Kota, Sumbar, Irfendi Arbi mengakui, honor untuk guru mengaji, serta gharin dan imam masjid di daerah yang dipimnya masih belum memadai.

Diketahui, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Limapuluh Kota kembali mengalokasikan dana insentif atau honor untuk guru mengaji, serta gharin dan imam masjid.

"Masih banyak guru-guru mengaji kita, baik guru TPQ (Taman Pendidikan Quran), TPSA (Taman Pendidikan Seni Al-Quran), ataupun MDA (Madratsah Diniyah Awaliyah), masih belum memadai. Masih belum yang belum kebagian," ujar Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, seperti diberitakan Padang Ekspres (Jawa Pos Group).

Irfendi yang didampingi Ketua Baznas Limapuluh Kota Desembri P Chaniago, mengatakan, pada 2016 lalu, Pemkab bersama DPRD Limapuluh Kota mengalokasikan honor untuk guru mengaji melalui program Babaliak Basurau sebesar Rp2,1 miliar.

Honor tersebut, sebagaimana juga disampaikan Kabag Kesra Arwital, dibagikan buat 1.565 pembimbing TPQ/TPSA, 440 pembimbing MDA, 35 pembimbing surau, serta 855 gharin dan imam masjid.

Sementara, pada 2017, alokasi anggaran yang tersedia untuk program Babaliak Basurau ini, juga tidak terpaut jauh dari angka Rp2,1 miliar tersebut.

Namun, anggaran sebanyak itu masih belum memadai karena harus dibagi untuk ribuan guru. "Malah, ada yang belum kebagian sama sekali," ujar Irfendi.

Untuk itu, Irfendi juga berharap peran serta masyarakat. Tidak hanya melalui penggalanan honor buat guru mengaji. Tapi juga memperhatikan sarana pendudukung di TPQ, TPSA, MDA-MDA dan surau-surau yang ada.

APBD Kabupaten Limapuluh Kota kembali mengalokasikan dana insentif atau honor untuk guru mengaji, serta gharin dan imam masjid.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News