Bupati Karimun Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Kasus Korupsi di Perusda
Menurut Saiful kliennya tak bisa menolak permintaan sang pejabat. "Uangnya langsung di transfer melalui Bendahara Perusda ke rakening pribadinya," ungkap Saiful.
Siapa pejabat tersebut, Saiful enggan memberitahukan nama maupun jabatan persisnya. "Yang jelas namanya sudah diberitahukan klien saya kepada penyidik," ungkap Saiful.
Karenanya, Saiful bisa memastikan kliennya itu tak menggunakan anggaran selain untuk kepentingan perusahaan. Seluruh pengeluaran tercatat dan bisa dipertanggung jawabkan. "Tak ada kerugian yang dilakukan pak Usmantono. Peruntukan hingga penerimanya jelas dan ada semua," klaim Saiful.
Salahnya beber Saiful, Usmantono belum mempertanggungjawabkan keuangan serta kinerjanya kepada Pengawas Perusda maupun Pemerintah. "Hal itu Karena klien kami tak diminta pertanggungjawabannya, langsung dipecat begitu saja," ungkapnya.
Ketika ditanya anggaran Rp700 juta lagi dipergunakan untuk apa, mengingat temuan penyidik Polda Kepri bukan Rp1,2 Miliar melainkan Rp1,9 Miliar. Usmantono menurut Saiful tidak mengetahuinya.
"Temuan Polda Rp1,9 miliar darimana asalnya klien kami tak mengetahuinya. Karena anggaran yang diberikan hanya Rp1,2 miliar dari angka itu hanya Rp550 juta yang dipergunakan Perusda tidak lebih," beber Saiful.(jpnn)
BATAM - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kepri terus mengembangkan kasus korupsi di Perusahaan Daerah (Perusda) Karimun,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolda Irjen Fakhiri Tantang KKB Perang Terbuka
- Penyesuaian Tarif Parkir di Denpasar Resmi Diberlakukan Per 1 Mei 2024, Ini Perinciannya
- Bocah yang Hanyut Saat Berenang di Sungai Borang Ditemukan Meninggal Dunia
- Asyik Berenang di Sungai Borang Palembang, Bocah Tenggelam
- Polisi Tangkap 2 Pelaku Judi Slot Online di Nagan Raya
- Kapolres Siak Manfaatkan Teknologi Drone untuk Mengawasi Pengamanan Unjuk Rasa Hari Buruh