Burhanuddin Muhtadi: Tak Ada Demokrasi tanpa Parpol, Publik Jangan Nyinyir Orang Baik Masuk Partai

Burhanuddin Muhtadi: Tak Ada Demokrasi tanpa Parpol, Publik Jangan Nyinyir Orang Baik Masuk Partai
Pakar politik dari Indikator Politik Dr. Burhanuddin Muhtadi menyampaikan sejumlah catatan penting terkait pelembagaan partai politik di tanah air dalam Seminar Nasional bertema “Pelembagaan Partai dan Kepemimpinan Strategis Nasional” yang dilaksanakan oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) bersama Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG), Pascasarjana UI di Hotel Savoy Homann, Bandung, Kamis (26/1). Foto: Source for JPNN.com.

Kalau parpol memburuk, lanjut dia, maka tingkat kepecayaan publik pada demokrasi juga memburuk. Maka demokrasi tergantung pada seberapa baik institusionalisasi partainya. 

"Makin baik institusionalisasi parpol, makin baik demokrasinya,” paparnya.

Di Indonesia, bisa ditemukan parpol yang bersifat catch all party atau melakukan apa pun juga demi memperoleh suara, serta partai kartel yang mana ada diskoneksi parpol dengan massanya serta hanya berorientasi memperebutkan sumber daya negara saja.

“Kalau parpol makin tak tergantung dengan sumbangan anggota dan warga negara, jangan salahkan partai kalau tak ada perasaan bertanggung jawab parpol kepada publik karena seluruh pembiayaan partai dicari sendiri,” kata Burhanuddin.

Dia juga menyinggung realitas politik Indonesia saat ini yang mana identifikasi masyarakat dengan partai politik atau party id, semakin menurun. 

Pada 1999, party id mencapai 83 persen. Survei terbaru menunjukkan angkanya tersisa 6,8 persen, yang mana dari itu yang paling besar ialah PDIP dan PKS.

“Orang yang mau menjadi anggota parpol juga makin menurun,” imbuh Burhan.

Dari sisi ideologi partai politik di Indonesia, Burhanuddin menjelaskan nyaris tidak ada perbedaan karakter ideologi partai politik.

Burhanuddin Muhtadi menegaskan tidak ada demokrasi tanpa parpol. Publik sebaiknya tidak nyinyir ketika orang baik masuk partai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News