Burrito Time

Oleh Dahlan Iskan

Burrito Time
Dahlan Iskan memasak di rumah sahabatnya, John Mohn di Hays, Kansas, Amerika Serikat. Foto: disway.id

Sebenarnya keran itu cukup satu. Di seluruh Amerika air keran memenuhi syarat untuk diminum. Keran di mana saja: rumah, hotel, bandara, terminal dan tempat rekreasi.

Baca Juga:

Hanya saja John ekstra hati-hati. Ingin menghilangkan kadar garamnya. Ia pasang alat seharga Rp 1,5 juta. Sebagian air keran itu dilewatkan alat itu. Untuk mengucur di kran satunya.

Di Amerika rumah tangga tidak hanya bayar air, tetapi juga bayar buang air. Air wastafel, air kamar mandi dan air dari toilet.

Semua air buangan itu masuk pipa. Dari seluruh rumah di satu kota. Masuk ke instalasi pengolahan air. Baru dibuang ke sungai.

Air buangan rumah tangga tidak boleh mencemari lingkungan. Semua itu perlu biaya. Yang harus dibayar masing-masih rumah.

Untuk air buangan ini rumah John ditagih 20 dolar. Sekitar Rp 240.000/bulan. Buang air lebih mahal dari memperoleh air.

Dengan hanya makan burrito saya tidak perlu cuci piring. Juga tidak perlu cuci sendok.

Memang, waktu membuat burrito saya menggunakan piring. Namun piringnya tidak kotor.

Sudah seminggu penuh. Tiap hari makan siang saya burrito. Hanya burrito. Bikinan sendiri. Di rumah sahabat saya di pedalaman Kansas, Amerika: John Mohn.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News