Burrito Time

Oleh Dahlan Iskan

Burrito Time
Dahlan Iskan memasak di rumah sahabatnya, John Mohn di Hays, Kansas, Amerika Serikat. Foto: disway.id

Di atas piring itu saya lapisi tisu khusus. Di atas tisu itulah saya taruh tortilla. Yang saya beli di Walmart. Satu plastik isinya 8 lembar.

Di atas tortilla itu saya taburkan irisan sayur kale, irisan bawang bombay, irisan batang salary, irisan acar buah zaitun, irisan brokoli, keju pedas agak banyak dan terakhir mustard. Kali ini saya tidak tambahkan irisan daging. Atau ayam. Atau turkey.

Saya ingin lebih vegi. Tidak seperti tahun lalu. Yang sebelum kena aorta dissection itu.

Piring berisi bahan-bahan burrito itu saya masukkan microwave. Dua menit.

Lalu piring itu saya keluarkan dari microwave. Tidak panas. Hanya sedikit panas. Sayurnya masih terlihar segar, tetapi kejunya sudah meleleh.

Saya taruh piring burrito itu di atas meja. Tortillanya saya gulung. Cara menggulungnya mudah. Kanan kiri dulu ditekuk ke tengah.

Tekukan itu menutup sebagian sayur. Lalu bagian bawah ditekuk. Dan terakhir, digulung dari tekukan bagian bawah itu.

Jadilah burrito. Tisunya tidak terbakar. Bisa untuk pegangan saat makan burrito. Piringnya tidak terkena apa pun. Cukup saya lap dengan tisu baru. Kembali ke laci.

Sudah seminggu penuh. Tiap hari makan siang saya burrito. Hanya burrito. Bikinan sendiri. Di rumah sahabat saya di pedalaman Kansas, Amerika: John Mohn.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News