Buruh Disiksa, Penegakan HAM Lemah
Sabtu, 27 November 2010 – 09:31 WIB
PONTIANAK - Puluhan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kalimantan Barat (AMKB) melangsungkan aksi memperingati Hari Internasional untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Aksi di Bundaran Untan ini menarik perhatian para pengguna jalan. Sikap lemah pemerintah, menurut Lidya, terlihat dari tidak ditanganinya kasus pelanggaran HAM yang menimpa warga Indonesia. “Kasus-kasus pelanggaran HAM masih saja terjadi. Tak kunjung ada penyelesaian yang sepadan,” kata wanita berparas ayu ini.
AMKB dalam pernyataan sikapnya mengecam pemerintah yang dinilai lemah dalam menegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) bagi warganya di luar negeri, terutama kaum hawa. Mereka mencontohkan, kasus pelanggaran HAM yang menimpa dua buruh migran Indonesia di Arab Saudi, Sumiati dan Kikim Komalasari.
Baca Juga:
AMKB merupakan gabungan unsur organisasi dari PMKRI, GMNI, Solmadapar, FMN, PMII dan IBNU ini menjabarkan setumpuk persoalan yang menimpa TKI. “Indonesia lagi-lagi menampakkan wajah aslinya sebagai negara yang lemah dalam penegakan HAM,” ujar Lidya Natalia Sartono, Presidium Persatuan Mahasiswa Kristen Republik Indonesia (PMKRI) Kalbar dalam orasinya, kemarin.
Baca Juga:
PONTIANAK - Puluhan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kalimantan Barat (AMKB) melangsungkan aksi memperingati Hari Internasional untuk
BERITA TERKAIT
- Erupsi Gunung Ruang, Penutupan Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang
- Terima Audiensi Kepala BKKBN Sumsel, Tyas Fatoni Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pedalaman Nagan Raya
- Mantan Kepala Bappeda Bireuen Dituntut 6 Tahun Penjara, Begini Dosanya
- Polda Sumsel Memusnahkan 7,7 Kilogram Sabu dan 183 Butir Ekstasi
- Ditanya Penangkapan Warga Kampung Bayam, Gubernur DKI Jakarta Tersenyum, Naikkan Pundak