Burung Unta
Burung unta adalah spesies burung yang kuat. Namun, burung ini juga sering disebut sebagai burung bodoh.
Kalau dia dikejar bahaya oleh predator yang hendak memangsanya, akan lari ke semak-semak kemudian memasukkan kepala ke semak sambil menutup mati.
Atau, dia akan lari mencari pasir lalu memasukkan kepala ke pasir sambil menutup mata. Itulah trik politik burung unta.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), politik burung unta adalah politik yang menganggap semuanya seolah-olah tak ada masalah, padahal masalahnya bergudang-gudang.
Politik burung unta adalah politik yang tidak mau ambil kesulitan, atau politik cari aman.
Burung unta (ostrich) adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi bulu. Burung ini dicirikan dengan leher dan kaki yang panjang, dan dapat berlari hingga kecepatan 70 km per jam dan merupakan yang tercepat di antara burung lainnya.
Ini berarti politik burung unta tidak bisa dilakukan oleh mereka yang lemah. Burung unta punya kekuatan dan kelebihan, tetapi sering bersikap bodoh karena tidak bisa memanfaatkan kelebihan dan kekuatanya.
Badannya yang besar dan kuat, serta larinya yang kencang dengan kemampuan menendang yang dahsyat, seharusnya menjadi senjata untuk menghadapi musuh.
Embusan angka kenaikan ekonomi 7 persen itu adalah embusan angin sorga. Sama dengan politik burung unta.
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Pemerintah Optimistis Penguatan Ekonomi Syariah Mendongkrak Target Pertumbuhan 8% di 2029
- Perputaran Uang Judol Capai Rp1.200 Triliun, DPR: Ganggu Pertumbuhan Ekonomi
- Kinerja 2024 Moncer, Jasindo Perkuat Peran Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Literasi Asuransi
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini
- Analis Sebut Kans Ekonomi Indonesia Alami Perkembangan Progresif