Bus Kecelakaan Maut di Kalteng, Rintihan Penumpang Bersahutan, 3 Tewas

Bus Kecelakaan Maut di Kalteng, Rintihan Penumpang Bersahutan, 3 Tewas
Ilustrasi POlice line. Foto: AFP

Dani mengungkapkan, bersama rombongan berangkat dari Medan pada Minggu (30/6) menuju Pontianak menggunakan pesawat.

Selanjutnya, dari Bandara Supadio sekitar pukul 20.00 WIB, dijemput oleh Bus Yessoe. Mereka berencana menuju Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Dani dan puluhan rekannya merupakan pekerja yang rencananya akan membangun perumahan karyawan di sebuah perkebunan kelapa sawit.

Terpisah, Penanggung Jawab Jasa Raharja Pangkalan Bun Yansen Adaw mengatakan, pihaknya akan menanggung semua biaya perawatan korban.

Maksimal Rp 20 juta per orang. Korban meninggal akan mendapat santunan Rp 50 juta per orang.

”Selama tiga tahun terakhir ini, ada dua kali kecelakaan yang melibatkan Bus Yessoe. Ini yang terparah karena ada yang meninggal. Dalam kecelakaan sebelumnya 17 luka-luka. Kami harap ini tidak terjadi lagi dan ini menjadi keprihatinan kita semua,” ungkapnya.

Pemilik PO Yessoe Subagio mengatakan, pihaknya bertanggung jawab terhadap penumpang yang diangkut armadanya.

”Terutama yang meninggal dunia. Kami akan tanggung jawab memulangkan ke alamat masing-masing di Medan menggunakan pesawat. Perawatan di RS ditanggung Jasa Raharja,” jelas Subagio.

Tiga penumpang meninggal dunia setelah bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di jalan Trans-Kalimantan, ruas Lamandau - Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin ( 1/7) siang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News