Korban Salah Tangkap Bonyok, Ariyadi: Saya Dijemput Buser

Korban Salah Tangkap Bonyok, Ariyadi: Saya Dijemput Buser
Penganiayaan. dok. Pixabay

Dia menjelaskan, bahwa dia dituduh oleh Hen anak buahnya An mencuri lada yang direndam di kolong kebun Dusun Burak Desa Bukit Terap, kecamatan Tukak Sadai.

“Aku dibawa anggota Buser pakai mobil menuju ke hutan, saat di dalam mobil aku digebukin dipaksa ngaku, bahwa aku maling sahang.

“Mata aku ditutup pakai kain, tangan diborgol lalu dipelasah pakai kayu. Setelah dari hutan, aku dibawa ke kantor Polres, dan malem hari datang Pakwo aku yang jemput, mereka (Buser) baru baik sama aku setelah dengar apa yang disampaikan Pakwo ku, bahwa aku ade kebun sahang dan sahang aku lah panen," jelas Aang sapaan akrab Ariyadi yang mengaku dadanya sesak dan tidak bisa berjalan serta duduk pasca dari penganiayaan tersebut.

Mendengar penjelasan Nurdi, pihak kepolisian Satreskrim Polres Basel pun melepas korban pada Sabtu malam.

Korban bersama pihak keluarganya kemudian ke Rumah Sakit (RS) Pusyandik PT Timah Toboali untuk menjalani perawatan medis.

Namun, mirisnya saat di RS Pusyandik PT Timah Toboali tersebut korban tidak ditangani pihak RS Pusyandik PT Timah, dengan alasan harus ada surat keterangan dari kepolisian.

"An, tuh merendam sahangnya di dekat bawah kolong kebun aku. Tapi aku tak ada ambil sahang punya An, karena sahang aku juga sedang panen," ujar Aang.

Sementara, Nilawati adik kandung orang tuanya Ibu korban menuturkan, korban dibawa ke rumahnya di jalan Bukit Toboali lantaran tidak ada yang mengurus korban jika tinggal di Air Lingge Teladan.

Seorang petani lada di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) jadi korban salah tangkap pada Sabtu (21/10) lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News