Butuh Peran Nyata Pemerintah untuk Kembangkan Bahan Baku Baterai Lithium

Butuh Peran Nyata Pemerintah untuk Kembangkan Bahan Baku Baterai Lithium
Ilustrasi - Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama PT Hydrotech Metal Indonesia dengan PTM BRIN. Foto: Ist for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Hydrotech Metal Indonesia Widodo Sucipto mengatakan kerja sama dengan Pusat Teknologi Material Badan Riset dan Inovasi Nasional (PTM BRIN) kembali dilanjutkan untuk menghasilkan inovasi teknologi lanjutan dari Step Temperature Acid Leach (STAL).

Kerja sama dilanjutkan setelah audit teknologi proses STAL pada pilot plant pengolahan laterit nikel milik Hydrotech Metal rampung dilakukan.

Menurut Widodo, STAL mampu mengolah bijih nikel langsung ke dalam bentuk battery precursor (bahan baku baterai lithium).

Dia mengatakan seluruh proses kerja sama sejauh ini berjalan lancar, sejak penandatanganan Perjanjian Kerja Sama pada 26 Agustus 2021 lalu, hingga pengiriman sampel cairan PLS (Pregnant Leach Solution) untuk diteliti oleh tim PTM BRIN pada Selasa (28/9) kemarin.

Widodo lebih lanjut mengatakan Indonesia dapat memiliki inovasi teknologi yang mampu mengolah bijih nikel menjadi battery precursor.

Menurutnya, inovasi tersebut akan mengharumkan nama bangsa.

Selain itu, juga akan turut berperan memajukan industri baterai kendaraan listrik nasional dengan potensi keuntungan yang sangat besar.

“Karena itu, kami mohon dukungan yang sebesar-besarnya dari pemerintah."

Widodo berharap peran nyata pemerintah untuk mengembangkan hasil penelitian terkait bahan baku baterai lithium.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News