Buwas Sebut Bandar Narkoba Mulai Sasar Balita

Buwas Sebut Bandar Narkoba Mulai Sasar Balita
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso (kiri) menyaksikan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi (kanan) memusnahkan narkoba dengan menggunakan mesin di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (19/10). Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS

jpnn.com, MEDAN - Peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia benar-benar mengkhawatirkan.

Bahkan, saking tingginya peredaran barang haram ini kini menjadi momok yang menakutkan bagi bangsa ini.

Hal itu juga sampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso pada acara pemusnahan barangbukti narkoba di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (19/10).

Mirisnya, lanjut pria yang akrab disapa Buwas ini, para bandar narkoba kini menyasar anak-anak sekolah bahkan bayi di bawah lima tahun (balita).

Buwas menyebutkan, para bandar narkoba seolah-olah melakukan regenerasi penyalahgunaan narkoba dengan meracuni siswa Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).

"Operasi jaringan ini sangat masif. Kemarin di Kalteng, bayi 1,5 tahun terkontaminasi narkoba. Di NTB begitu juga, di Sulawesi Selatah lebih parah. Bayi 6 bulan sudah terkontaminasi narkotika," ungkap pria yang akrab disapa Buwas ini

Dikatakannya, pemberantasan narkoba bukan cuma tugas dan tanggung jawab BNNP. Aparatur negara juga harus bekerja cepat. Apalagi, pada 2016 ada 6 juta penyalahguna, meskipun sebenarnya menurut pengamat bisa sampai 10 kali lipat jumlahnya.

"Misalkan saja, bila satu orang menggunakan sabu 1 gram, maka satu minggu paling tidak ada 6 ton sabu. Bila satu bulan, ada 24 ton dan jika satu tahun, tak kurang dari 300 ton," ungkapnya.

Peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia benar-benar mengkhawatirkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News