Calon Ibu Kota Negara Dilanda Kabut Asap, Jam Belajar Dikurangi

Calon Ibu Kota Negara Dilanda Kabut Asap, Jam Belajar Dikurangi
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Foto: Nizar/Kalteng Pos/dok.JPNN.com

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Kota Palangka Raya yang digadang-gadang menjadi lokasi pemindahan ibu kota negara, dilanda kabut asap. Dari hari ke hari kualitas udara di Kota Palangka Raya makin buruk. Indeks standar pencemaran udara (ISPU) menunjukkan kategori tidak sehat.

Menghadapi situasi ini, Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya mengambil langkah tepat. Jam masuk sekolah diundur. Biasanya dimulai pukul 06.30 WIB, kini diundur ke pukul 07.00 WIB.

“Kami sudah rapat dan mengambil langkah antisipasi dengan mengurangi jam pelajaran serta memundurkan jam masuk sekolah,” kata Kadisdik Palangka Raya Sahdin Hasan.

Sahdin juga meminta agar pihak sekolah menonaktifkan sementara mata pelajaran olahraga yang aktivitasnya di luar ruangan. Para peserta didik pun diwajibkan mengenakan masker. “Jam olahraga kami tiadakan sementara, apalagi olahraga luar ruangan,” sebutnya.

Disinggung mengenai rencana meliburkan aktivitas belajar mengajar di sekolah, Sahdin mengatakan, saat ini pihaknya belum memliki rencana itu, karena mempertimbangkan kurangnya jam pelajaran dan adanya kalender sekolah yang sudah ditetapkan di setiap sekolah.

“Rencana libur belum. Takutnya para pelajar mengalami kekurangan jam pelajaran, serta hak-hak mereka sebagai pelajar untuk menerima pelajaran selama satu semester ini tak terpenuhi,” jelasnya.

BACA JUGA: Kronologis Mobil Guru Danau Kecelakaan, Ulama Karismatik Itu Terluka

Seiring makin memburuknya udara di wilayah ini, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengeluarkan surat edaran (SE) yang ditujukan kepada masyarakat untuk mengantisipasi dampak buruk kabut asap.

Kota Palangka Raya disebut menjadi calon kuat lokasi baru pemindahan ibu kota negara, namun dilanda kabut asap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News