Caltung dan Astung

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Caltung dan Astung
Ilustrasi partai politik. Foto : Ricardo

Biasanya yang banyak terjadi adalah faksionalisasi di dalam kuadran partai itu sendiri.

Baca Juga:

Partai Republik yang konservatif mempunyai varian gerakan bermacam-macam, mulai dari kanan ekstrem sampai kanan tengah yang moderat.

Salah satu fenomena yang terjadi adalah munculnya faksi Tea Party di lingkungan Partai Republik yang menjadi tempat berkumpul orang-orang konservatif sayap kanan radikal.

Gerakan Tea Party muncul pada 2009 semasa pemerintahan Preisiden Obama.

Awalnya hanya kecil, tetapi kemudian menjadi besar dan bahkan menjadi penyokong utama ketika Donald Trump menjadi presiden mengalahkan Hillary Clinton pada pilpres 2014.

Kelompok Tea Party ini umumnya beranggotakan orang-orang kulit putih yang radikal dari kalangan WASP (White Anglo Saxon Protestant), kulit putih, keturunan Anglo Saxon Eropa dan beragama Protestan.

Mereka tidak menyukai orang kulit hitam, kulit berwarna, dan imigran.

Saking fanatiknya terhadap gerakan konservatif, kalangan Tea Party meledek kelompok konservatif moderat sebagai RINO singkatan dari Republic in Name Only, artinya Republik sekadar nama saja, tidak benar-benar Republik yang orisinal.

Indonesia seharusnya bisa menuju ke sistem dua partai karena suprastruktur masyarakat sudah mengerucut kepada dua kubu religius dan nasionalis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News