Canggih! Pusat Digitalisasi dan Inovasi PHR Dukung Peningkatan Produksi Blok Rokan

Canggih! Pusat Digitalisasi dan Inovasi PHR Dukung Peningkatan Produksi Blok Rokan
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati (tengah) bersama Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat meresmikan fasilitas Digital & Innovation Center (DICE) di Kompleks PHR Rumbai, Pekanbaru, Senin (8/8). Foto: Dokumentasi Pertamina

"Efisiensi dan produktivitas kegiatan operasi dapat dicapai dengan pemanfaatan dan pengolahan big data,” ujar Budiman Parhusip.

Sementara itu, Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin mengatakan melalui fasilitas DICE ini, jika terdapat kendala di lapangan, tim-tim terkait dapat langsung berdiskusi untuk mencari solusi terbaik.

Menurutnya, ini merupakan salah satu wujud semangat Go Collaborative Pertamina untuk mencapai operasi hulu migas yang produktif dan efisien.

"Fasilitas Digital & Innovation Center ini sangat mendukung rencana kerja masif dan agresif di WK Rokan, termasuk program pengeboran 400 hingga 500 sumur pada tahun ini,” ujar Jaffee.

PHR juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dapat dimanfaatkan, di antaranya untuk pengaturan jadwal perawatan ulang (workover) sumur secara otomatis, perencanaan pergerakan rig yang lebih optimal dan efisien.

Kemudian untuk identifikasi kinerja pompa yang sudah tidak optimal, analisa dan pengukuran aliran minyak agar produksi optimal, serta pemantauan jarak jauh dan saling terintegrasi untuk kondisi tekanan fluida di dalam sumur minyak.

Pada 9 Agustus 2022, WK Rokan genap satu tahun dikelola oleh PHR.

Tingkat produksi WK migas terbesar kedua di tanah air itu sekitar 161 ribu BOPD (barel minyak per hari), jauh lebih baik dibandingkan prediksi yang berada di kisaran 142 ribu BOPD jika tidak melakukan kegiatan masif dan agresif.

Sejak hari pertama alih kelola, PHR langsung tancap gas dengan rencana kerja yang masif dan agresif melalui target pengeboran 400 hingga 500 sumur baru pada tahun ini.

Jumlah rig pengeboran meningkat dari 9 rig menjadi 21 rig pada saat ini. Jumlahnya akan terus ditambah menjadi hingga 27 rig pada akhir tahun ini.

Begitu juga dengan jumlah rig kerja ulang dan perbaikan sumur (WO/WS), dari 25 rig kini menjadi 32 rig WO/WS. (mrk/jpnn)

PHR memiliki sebuah fasilitas pusat kendali operasional dan big data yang canggih sehingga dapat memantau kegiatan di lapangan secara real time.


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News