Capeeek deh, Meraih Prestasi dengan Cara Kolusi

Capeeek deh, Meraih Prestasi dengan Cara Kolusi
Auditor BPK Ali Sadli dengan rompi tahanan meninggalkan Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Sabtu (27/5). KPK menahan empat tersangka (dua dari BPK dan dua dari Kemendes PDTT) serta menyita uang sebanyak Rp40 juta, Rp1,145 miliar dan 3.000 dolar Amerika yang diduga terkait pemberian predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) BPK terhadap Kementerian Desa PDTT. FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

Menurut Politikus PAN ini, laporan keuangan harusnya disusun secara objektif dan sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Sudah merupakan fungsi dari BPK untuk menemukan kekurangan-kekurangan dalam laporan tersebut. Lembaga tidak perlu khawatir jika penilaian yang didapat kurang baik.

Laporan yang dinilai kurang baik harusnya diatasi dengan perbaikan-perbaikan setelahnya. “Kan BPK punya mekanisme, kalau dalam jangka waktu tertentu masalah keuangan tidak diperbaiki, maka baru dipermasalahkan,” katanya.

Saat ini, kata Sungkon, internal Kemendesa harus mulai sadar untuk saling bahu membahu menjaga agar pelaksanaan anggaran dan penyusunan pelaporan berjalan dengan baik. Irjen hanya bertugas sebagai pengawas.

“Kalau semua sektor menyusun laporan dengan baik, artinya tidak perlu mengorbankan posisi Irjen seperti ini,” ungkapnya.

Sungkono menambahkan, untuk selanjutnya, ia berharap Mendes tidak salah lagi memilih pejabat untuk menduduki posisi Irjen agar kejadian serupa tidak terulang.

“Cari yang sesuai dengan bidang dan kapasitasnya,” pungkas mantan anggota DPRD Sidoarjo, Jawa Timur ini. (tyo/tau)


Citra Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) langsung tercoreng pasca terungkapnya indikasi jual beli predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) yang


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News