Cara Gibran Berkampanye Ini Pantas Ditiru Seluruh Calon Wali Kota di Pilkada 2020

Emrus menuturkan, kampanye daring bisa menampung banyak peserta sehingga bisa menjaring kelompok masyarakat atau komunitas tertentu.
Dari hasil blusukan virtual itu, ucapnya, bisa direkapitalisasi dan direproduksi lagi.
“Dengan lambang kearifan lokal, lalu grafik yang dikemas sedemikian rupa, hasil reproduksi itu bisa dia sebar ke media sosial atau juga ke handphone masyarakat,” jelasnya.
Hal lain yang dapat dilakukan paslon adalah monitoring dengan menggunakan kamera drone. Tujuannya agar bisa menangkap langsung kondisi masyarakat.
“Jadi dari hasil monitoring drone, ditambah komunikasi virtual aplikasi zoom atau yang lain, saya kira sangat efektif dan masyarakat akan merasa sangat dekat dengan si calon,” imbuhnya.
“Semua itu dilakukan daring bahkan tidak ada lagi kampanye langsung, maka orang yang mengatakan Covid berbahaya menjadi tidak terbukti. Marilah kampanye dengan cara milenial, kampanye dengan mengumpulkan banyak orang itu jadul,” pungkasnya. (rmol)
Pakar komunikasi politik menilai apa yang dilakukan Gibran itu layak ditiru oleh para cawali di Pilkada 2020.
Redaktur & Reporter : Adek
- Surat Ini Bikin Mutasi Letjen Kunto Arief Dianggap Bermuatan Politis
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Survei Rumah Politik Indonesia Publik Puas dengan Kinerja Prabowo-Gibran
- Purnawirawan TNI Usul Wapres Dicopot, Pengamat: Mungkin Mereka Dengar Suara Rakyat
- Aspirasi Purnawirawan TNI Perlu Disikapi Serius, Kecuali soal Pemakzulan Wapres