Cara Rocker Erix Soekamti "Bersedekah" Dirikan DOES University

Cara Rocker Erix Soekamti "Bersedekah" Dirikan DOES University
Erix Soekamti. FOTO: Erix for Jawa Pos

Erix dan Endank Soekamti sebenarnya sudah menemukan "jalan enak" di jalur musik yang bebas disebut apa saja, entah itu punk, pop punk, atau apalah. 

Nama band dengan lirik-lirik apa adanya yang banyak diwarnai guyonan khas Jogja tersebut sudah kuat di jalur indie.

Mereka telah pula menelurkan lima album sejak berdiri pada 1 Januari 2001. Jadwal manggung juga lumayan padat, rata-rata sepuluh kali dalam sebulan. 

Tak heran kalau dalam situs resminya, meski mungkin dimaksudkan guyon, band yang beranggota Erix, Ari (drum), dan Dori (gitar) itu menyebut diri sebagai "aset Jogjakarta". Sama dengan bakpia dan gudeg. 

Kalau sudah begitu, lalu kenapa mesti bersusah payah merintis sekolah gratis yang membutuhkan dana, tenaga, dan waktu untuk mengelolanya? "Niat saya dan teman-teman hanya ingin tulus membantu teman-teman lain yang punya potensi dan ingin mengembangkan kemampuan," katanya.

Untuk pilot project DOES University, dipilihlah animasi. Pria yang terlahir dengan nama Erick Kristianto itu beralasan, di era sekarang tenaga animator sangat dibutuhkan untuk bisa mewujudkan karya kreatif. 

Sampai dengan akhir Oktober lalu, sekitar 50 anak muda sudah mengajukan lamaran. Tapi, Erix dan tim nanti hanya meloloskan sepuluh orang. 

Dengan syarat, siswa DOES University harus siap berada dalam karantina sekitar enam bulan. "Ini supaya mereka bisa fokus terhadap tujuan mereka. Kalau ingin jadi animator, film editor, atau cameraman, ya harus fokus akan tujuan mereka," lanjut pria kelahiran Surabaya tersebut.

Pembetot bas sekaligus vokalis Endang Soekamti, Erix Soekamti merintis sekolah bakat yang digratiskan bagi siapa saja. Tapi, peminat bakal diseleksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News