Catat, Satupena Bertransformasi Menjadi Alinea

Catat, Satupena Bertransformasi Menjadi Alinea
Diskusi bertajuk 'Refleksi dari Satupena Menuju Alinea' yang dihelat khusus menyambut tahun baru 2022 secara daring. Foto: Tangkapan layar

Segenap presidium dan anggota Alinea menghimpun energi untuk berkomitmen penuh dalam upaya merawat dan memupuk semangat dari apa yang sudah dilaksanakan sejak satu semester atau tepatnya pada RLBA (Rapat Luar Biasa Anggota) Agustus 2021 lalu.

RLBA, menurut Margana, tak lain adalah proses menuju kelahiran wadah baru baru para penulis.

“Ini ibarat metamorfosa. Para penulis yang tadinya berada dalam wadah lain, dan kemudian menganggap wadah itu tidak lagi mampu menampung aspirasi dan ekspresi dunia kepenulisan yang terus berkembang, maka kami memutuskan membentuk Alinea,” kata Dewan Presidium Mardiyah Chamim.

Mardiyah sebenarnya menjadi salah satu pendiri Satupena bersama Hikmat Darmawan, Imelda Akmal dan Sekar Chamdi. 

Refleksi Penulis

Dipandu oleh Deasy Tirayoh, acara refleksi mengurai tentang ingatan bagaimana perjalanan sebuah organisasi penulis dibuat sejak mulanya, yakni sebagai  wadah untuk menciptakan ekosistem yang sehat.  

Presidium Alinea yang terdiri dari Mardiyah Chamim, Putu Fajar Arcana, S. Margana, Imelda Akmal, dan Geger Riyanto secara bergantian memaparkan sejumlah program.  

Program tersebut di antaranya konsolidasi dan penyusunan rencana strategis 5 tahun ke depan dalam upaya peningkatan kesejahteraan penulis, peningkatan kapasitas, penguatan profesi dan melindungi hak atas karya serta kemerdekaan menulis.

Perkumpulan penulis yang tergabung dalam Satupena secara resmi bertransformasi menjadi Perkumpulan Penulis Indonesia Alinea.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News