Cendol Dawet

Oleh: Dahlan Iskan

Cendol Dawet
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Inilah kata Robert untuk orang yang mengaku sudah mengurangi gula. "Aneh, mengaku tidak lagi minum manis tapi masih terus makan kue," kata teman Singapura saya itu.

Maksudnya: istri saya begitu.

Begitu banyak kiriman makanan untuk saya di RS.

Ada teman yang kirim Coto Makassar. Yang pakai daging capi itu. Pakai rantang besar. Cukup untuk lima orang.

Coba, bagaimana menghabiskannya.

Ada yang kirim tahu isi: sehat tapi terlalu banyak. Ada yang kirim miesua (???): sedap dan segar tapi porsinya begitu besar.

Belum lagi ayam goreng, buah, dan... ini dia: ada yang kirim cendol dawet.

Maka saya pun kirim WA ke teman-teman saya: jangan lagi kirim makanan. Akan terbuang. Setiap kali saya membuang makanan hati saya menjerit: duh, ini makanan kok dibuang.

Intinya: cendol-cendol di darah saya itu sangat berbahaya. Terutama karena status saya yang residivis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News