Cerita Akbar, Timses Jokowi, serta Luhut dan Teknologi Sedot Menyedotnya

Cerita Akbar, Timses Jokowi, serta Luhut dan Teknologi Sedot Menyedotnya
Akbar Faizal. Foto: dok/JPNN.com

Hal yang sama juga terjadi pada Surya Paloh, Muhaimin Iskandar, Wiranto dan belakangan Sutiyoso. Selanjutnya bergabung berbagai relawan seperti Projo, Bara JP, Seknas, dll.

Tak boleh dilupakan sayap2 partai pengusung seperti PIR dari Nasdem dalam komando Martin Manurung dan Relawan Cik Ditiro dalam komando kawan2 PDIP.

Pasukan PKB terutama Marwan Jafar berjibaku dengan kami di Timkamnas dalam komando Cahyo Kumolo dan Andi Wijayanto berkeliling Indonesia meneriakkan "Pilih Jokowi karena bla...bla...bla..." Tak ada anak Harvard di tim pemenangan kami.

Yg agak jauh kuliahnya itu paling Eva K. Sundari yang pernah sekolah di Inggris entah di mana. 

Saya tak terlalu paham pula apakah di Inggris sana dia menemukan suaminya yang orang Timor Leste dan membuatnya dimaki setiap hari oleh tim Prabowo sebagai Katholik sejati atau pengkhianat bangsa dst.

Rieke Pitaloka setahu saya kuliah di UI namun berkeliling dari kampung ke kampung sepanjang Jawa untuk meyakinkan ibu2 untuk memilih Jokowi dan berakibat dia disumpahi sebagai keturunan PKI di semua medsos. 

Ada pula yg bernama Teten Masduki yg setahu saya hanya alumni IKIP Bandung namun fokus ke Jawa Barat dan meyakinkan semua seniman2 bermartabat utk mendukung Jokowi seperti Slank atau Iwan fals atau Bimbo. 

Jika Anda tahu tentang "Konser 2 Jari" yang menjadi pamungkas kampanye dan membalikkan persepsi publik tentang besarnya dukungan massa terhadap Jokowi dan Prabowo di masa2 krusial saat itu, itu adalah kerjaan Teten. 

JAKARTA - Pagi ini (Senin, 6/4), dunia maya cukup diramaikan dengan obrolan seputar Akbar Faizal, anggota DPR yang musim ini bernaung bersama Nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News