Cerita Buruh Migran Indonesia Berpuasa di Tahanan Malaysia

Cerita Buruh Migran Indonesia Berpuasa di Tahanan Malaysia
Para BMI yang dideportasi pemerintah Malaysia Kamis (7/6) melalui Pelabuhan Tunon Taka. Foto: ENAL/RADAR NUNUKAN/JPNN.com

Sukur sangat miris dengan menu buka puasa yang diberikan pihak PTS. Jika bersama keluarga tentu masih dapat berbuka puasa dengan berbagai menu makanan. Sedangkan di PTS hanya diberikan air putih. Selebihnya berusaha sendiri untuk mencari makanan buka puasa lainnya.

“Cukuplah sekali saya rasakan berpuasa di dalam PTS, sudah tidak sanggup lagi jika disajikan makanan seperti itu,” ujarnya.

Pria yang telah tinggal di Tawau, selama 10 tahun ini hanya sanggup berpuasa selama 10 hari. Setelah itu tak sanggup lagi. Baginya bukan karena makanan sahurnya hanya nasi dan buka puasanya hanya air yang diberikan. Namun kondisi tahanan yang sangat tidak nyaman, bahkan banyak yang terkena penyakit gatal-gatal.

Menurutnya, berpuasa di dalam PTS jika tak dipaksakan pasti tidak ada yang sanggup. Ia sangat bersyukur bisa bebas sebelum Lebaran. Masih ada ratusan BMI lagi yang masih ditahan di PTS. Kemungkinan akan Lebaran di dalam PTS.

Sukur bersama temannya, berjanji akan bertahan di Nunukan untuk sementara waktu dan belum berniat untuk kembali bekerja di Tawau, Malaysia. Walaupun paspor yang dimiliki masih berlaku. Paspor dijamin oleh pihak perusahaan di Malaysia.

“Kesalahan saya penyalahgunaan narkoba, paspor saya masih dapat digunakan di Malaysia. Namun lebih baik tinggal dulu di Nunukan bekerja sementara waktu,” tambahnya.

Sebelum dibebaskan, para deportan ini ditampung sementara di rusunawa untuk diberikan pembekalan oleh BP3TKI Nunukan. Bahkan jika ada yang ingin bekerja di Nunukan akan dibantu, dan yang ingin pulang ke kampung halamannya akan difasilitasi. Begitu pula yang ingin kembali menjadi TKI yang prosedural. (***/lim)


Para buruh migran Indonesia (BMI) yang tak miliki dokumen lengkap cerita mengenai berpuasa di Pusat Tahanan Sementara di Malaysia.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News