Cerita Duka Atlet Wushu Jatim Sebelum Berangkat Menuju PON Papua

Cerita Duka Atlet Wushu Jatim Sebelum Berangkat Menuju PON Papua
Pasangan atlet wushu Jawa Timur Natalie Chriselda Tanasa dan Benedicta Rafaela Karolusia Prasetyo berlaga dalam nomor duilian putri PON XX Papua di GOR Hiad Sai, Merauke, Papua, Minggu 3 Oktober 2021. Medali emas ddigenggamnya setelah mengumpulkan nilai 9,50 Minggu (03/10/2021) (FOTO :PB PON XX PAPUA/Ali Lutfi),

jpnn.com, JAYAPURA - Atlet wushu Jawa Timur Nathalie Chriselda Tanasa menyimpan sebuah cerita pilu sebelum keberangkatannya menuju PON XX/2021 Papua.

Perempuan berusia 28 tahun itu kehilangan ayahnya pada Juli 2021. Sang ayah menghembuskan napas terakhir setelah dinyatakan terjangkiti Covid-19.

Namun di balik cerita dukanya itu, Natahalie mampu membalas dengan prestasi membanggakan di PON Papua 2021.

Turun di cabor wushu nomor taolu dullian putri, Nathalie turut menyumbang medali emas untuk kontingen Jatim.

Nathalie mengaku mempersembahkan medali yang ia dapat untuk segenap warga Jatim dan mendiang ayah tercinta.

"Nathalie persembahkan medali emas ini untuk Jatim, khususnya almarhum ayah yang membuat saya bisa seperti ini. Puji tuhan," ujarnya dikutip dari laman KONI Jatim.

Dia menyebut rasa kesedihannya memuncak beberapa pekan setelah kepergian ayahnya. Padahal Nathalie sempat mengajak sang ayah ikut berangkat ke PON Papua.

"Ayah sempat memberikan isyarat jempol meski kondisinya saat itu lemah, pakai oksigen," tuturnya.

Atlet wushu Jawa Timur Nathalie Chriselda Tanasa menyimpan sebuah cerita pilu sebelum keberangkatannya menuju PON XX/2021 Papua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News