Cerita Gus Miftah Diancam Dedengkot Preman di Sarkem

Cerita Gus Miftah Diancam Dedengkot Preman di Sarkem
Video Gus Miftah Berselawat Bareng Wanita Seksi di Kelab Malam. Foto Instagram

Baginya kontroversi dan cibiran pasti ada. Namun dia lebih menyayangkan tidak adanya peran serta aktif mereka yang mencibir tersebut. Apalagi tidak semua orang mau menyeburkan diri ke tempat-tempat yang dianggap maksiat.

“Ini caraku, ini diriku, ini metodeku, boleh mencelaku tapi jangan menghalangi mereka kembali bermesraan dengan Tuhan,” tegasnya.

Niat kuatnya itu pernah mendapatkan ancaman. Tidak tanggung-tanggung, ancaman datang dari sosok almarhum Gunardi Joko Lupito. Pria ini adalah salah satu dedengkot dunia premanisme di Jogjakarta yang lebih dikenal dengan nama Gun Jack. Itu saat Gus Miftah pertama kali masuk ke Pasar Kembang atau Sarkem,

“Tapi akhirnya justru beliau yang sering menemani. Bahkan saya pernah ditemani salat tahajud setiap malam Jumat di Sarkem untuk melakukan pendekatan,” kenangnya.

Di tempat tersebut, Gus Miftah melakukan dakwah dengan ciri khasnya. Bukan menggurui namun memberikan secercah harapan melalui siraman rohani. Dalam pertemuan tersebut, terungkap pula para penghuninya merindukan siraman rohani.

Kala itu, kenangnya lagi, dia pernah mendengarkan keluh kesah salah seorang jamaahnya. Sebelum bertemu Gus Miftah, jamaah perempuan itu jika ikut pengajian diluar, mendapatkan penolakan dan cibiran. “Padahal dia tulus untuk menimba ilmu agama,” kisahnya.

Keluhan tersebut juga dia dapatkan dari pegawai hiburan malam. Atas dasar niat berdakwah, Gus Miftah memberanikan diri nembung ke pemilik usaha. Tujuannya bukan untuk mencari untung, namun murni berdakwah atas nama agama.

“Pengajian di luar, kadang dirasani apalagi kalau bertato. Akhirnya saya tembusi manjemennya, Alhamdulilah ada respons,” ungkapnya.

Gus Miftah memilih melakukan dakwah di tempat-tempat yang oleh banyak kalangan dianggap sebagai sarang maksiat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News