Cerita Petani di Tomohon, Kembangkan Usaha via 'Klaster Usaha Bunga Krisan'

Cerita Petani di Tomohon, Kembangkan Usaha via 'Klaster Usaha Bunga Krisan'
Dirut BRI Sunarso meninjau petani bunga krisan di Tomohon yang mengembangkan bisnis lewat Klaster Bunga Krisan. Foto BRI

Sementara jika menanam sayur mayur dengan luas lahan dan kurun waktu yang sama, hanya menghasilkan sekitar Rp 6 juta. Itupun dengan kondisi harga komoditas yang sedang naik.

“Makanya kami pindah ke florist. Untuk daerah Tomohon harga bunga krisan bagus. Nilai jual lumayan, istilahnya stabil. Kadang per tangkai harga naik atau turun tetap ada keuntungan,” kata dia.

Alexander mengaku masih fokus di sekitar wilayah Tomohon untuk melakukan pemasaran.

Namun, asa Alexander semakin besar karena ke depan pemerintah daerah setempat akan mengembangkan potensi ekonomi bunga krisan.

Alexander mengatakan pada Oktober 2022 pemerintah akan mendorong ekspor bunga krisan dari Tomohon ke beberapa pasar di luar negeri. Hal itu sudah menjadi program kerja pemerintah Kota Tomohon.

Dia pun menuturkan, selama ini pemerintah daerah sudah memberikan dukungan secara aktif.

“Ada bantuan biasanya berupa fasilitas seperti pupuk. Oleh karena itu ke depan pasti kami tekuni bunga krisan,” ujarnya.

Dukungan BRI

Salah satunya Klaster Usaha Bunga Krisan yang menjadi binaan BRI ini diketuai oleh Alexander Paat (51), seorang warga Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News