Cerita Prabowo Pernah Meminta Soeharto Mundur dari Kursi Presiden
BACA JUGA: Survei: Elektabilitas Prabowo Terus Naik, Sayangnya...
Prabowo menyebut dirinya mengalami dilema saat Soeharto berkuasa. Dia ingin membela keluarga. Di sisi lain, hati nuraninya ingin melayangkan koreksi terhadap rezim Soeharto.
"Kawan-kawan, kami berusaha dan kami melancarkan dan kami mendukung gerakan reformasi waktu itu, walaupun pemimpin rezim yang berkuasa saat itu adalah mertua saya sendiri," kenang mantan Danjen Kopassus ini.
Di tengah posisi dilema, Prabowo akhirnya melayangkan saran kepada Soeharto untuk mundur dari kursi presiden. Saran kepada Soeharto, kata dia, bukan sebuah bentuk pembangkangan kepada presiden atau mertua.
"Waktu itu saya ikut menyarankan agar Presiden Soeharto mengundurkan diri. Bukan karena saya tidak loyal pada Pak Harto. Justru karena saya loyal pada Pak Soeharto. Justru karena saya cinta sama Pak Harto," ungkap dia.
BACA JUGA: Survei Charta Politika: Peringkat Ketum Parpol Paling Disukai Publik, Wouw!
Dia mengatakan kondisi Soeharto saat itu tidak memungkinkan untuk memimpin Indonesia. Menurut dia, posisi presiden harus diserahkan kepada sosok muda untuk memperbaiki Indonesia.
"Ibarat kalau kita cinta sama orang tua dan kita lihat orang tua memang dalam keadaan yang sulit, mungkin dari segi kapasitas fisik, kapasitas usia, sudah saatnya orang tua kita istirahat dari pada duduk di depan, mengemudikan kendaraan. Ibaratnya lebih baik serahkan kepada yang lebih muda, yang bisa menghadapi kondisi pada saat itu," pungkas dia. (mg10/jpnn)
Prabowo pernah mengoreksi rezim Soeharto ketika mengendus kegagalan mengelola negara.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Dasco Gerindra Ungkap Prabowo Sudah Kantongi Nama untuk Pilgub Jakarta, Siapa Dia?
- Politikus PAN ini Jadi Buah Bibir di Rakornas, Disebut Layak jadi Menteri Era Prabowo-Gibran
- Pengamat: Prabowo Akan Dikenang Presiden Pemersatu Bangsa jika Wujudkan Presidential Club
- Soal Presidential Club Prabowo, Wapres: Perlu Usaha Keras, Tidak Harus Formal
- Soal Wacana 40 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Ganjar Bicara Pembatasan di Undang-Undang
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi