Cerita Slamet Pentolan FPI tentang Sosok Mbah Moen
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif mengaku punya kenangan mendalam tentang tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Maimun Zubair yang meninggal dunia di Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/8). Slamet menyebut kiai yang kondang disapa dengan panggilan Mbah Moen itu merupakan ulama karismatik yang rendah hati.
Slamet mengatakan, Mbah Moen sebagai ulama besar tak pernah sombong. "Beliau juga merangkul semua golongan tidak gampang menyalahkan pendapat orang lain," ucap Slamet kepada jpnn.com.
Selain itu, Slamet juga menyebut pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah tersebut sebagai sosok hangat. Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu menegaskan, Mbah Moen tidak pernah memutus komunikasi terhadap siapa pun yang berbeda pandangan politik.
"Walau terkadang beda pandangan dalam politik, tetapi ketika kami silaturahmi, beliau sambut kami dengan hangat dan selalu menasihati kami dalam berjuang," tutur dia.
Slamet menambahkan, dirinya juga sering berkomunikasi dengan salah satu putra Mbah Moen yang bernama Gus Najih. "Sampai saat ini kami sering berjumpa dan bertukar pikiran dengan putra beliau Gus Najih," pungkasnya.(mg10/jpnn)
Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif mengaku punya kenangan mendalam tentang KH Maimun Zubair alias Mbah Moen.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- 5 Tuntutan 3 Ormas Islam, Nomor 2 Meminta 8 Hakim MK Tobat
- Kaca Spion
- Ganjar Singgah di Rumah Mbah Moen, Gus Idror: Kalau Abah Masih Hidup tentu Sangat Bangga
- Anies Didukung FPI, Pakar Khawatir Konser Musik Terancam
- Jika Menang Pilpres, AMIN Tak Akan Halangi FPI Ajukan Peninjauan Ulang
- Anies dan Ijtima Ulama Sudah Sehati, FPI Berpeluang Hidup Lagi