Cerita soal Ketatnya Pemeriksaan Pembesuk di Mako Brimob

Cerita soal Ketatnya Pemeriksaan Pembesuk di Mako Brimob
Pengamanan di sekitar Mako Brimob, Depok, Jabar, Rabu (9/5). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM) Achmad Michdan cerita, pemeriksaan terhadap pembesuk di rutan Salemba Cabang Mako Brimob prosedurnya memang sangat ketat. Hanya anak, isteri, dan orang tua yang diperbolehkan masuk.

”Kemudian mereka harus diperiksa sedemikian rupa. Pokoknya luar biasa,” imbuhnya, seperti diberitakan Jawa Pos.

Pemeriksaan tersebut, sambung dia, dilaksanakan berlapis. Pertama di luar areal rutan, kemudian di dalam. ”Orang ditelanjangin gimana sih,” tambah dia.

Bukan hanya keluarga klienya, timnya juga harus melalui proses pemeriksaan tersebut meski mereka berperan sebagai kuasa hukum. Saking ketatnya, setiap barang yang dibawa oleh keluarga napi terorisme di rutan yang berada di komplek Mako Brimob itu juga harus diperiksa.

Termasuk makanan yang mereka bawa. ”Jumlahnya harus dibatasi. Kemudian diperiksa seperti diacak-acak itu. Jadi, buat dimakan tapi diaduk-aduk nggak karuan,” ujarnya.

Menurut dia, pemeriksaan barang bawaan keluarga napi terorisme seharusnya bisa dilakukan dengan alat detektor. Tidak perlu sampai dibuka satu per satu. ”Itu kan mau dimakan,” ujarnya.

Karena itu, masih kata Michdan, pihaknya mengusulkan agar ada perubahan. Juga harus ada pemeriksaan kepada para napi dari tim yang independen. ”Apa sebetulnya persoalan yang mendasar dari mereka (napi terorisme),” tambah dia. (syn/)


Koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM) Achmad Michdan bercerita mengenai ketetanya prosedur pemeriksaan pembesuk di rutan Salemba Cabang Mako Brimob.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News