Chano, Bocah asal Ende Harumkan Indonesia di Kancah Dunia

Chano, Bocah asal Ende Harumkan Indonesia di Kancah Dunia
Chano dan ibunya di bandara Ende. Foto: ALEXIUS RAJA SEKO/TIMOR EXPRESS/JPNN.com

Lembaga kursus ini, tidak saja diperuntukkanbagi anak-anak di seputaran kota Ende, namun Canho juga belajar musik secara profesional melalui lembaga kursus ketika dirinya baru  menginjak usia 3 tahun.

Sejak menjadi siswa di Affrettando Music Course, Canho telah mengikuti berbagai ajang konser yang diselenggarakan di Ende maupun kota-kota lainnya di Pulau Flores.

Linda sang ibu terus bercerita, selain mengikuti berbagai ajang konser sebagai peserta, Canho terus diasah kemampuan bermusik dalam tajuk konser tunggal di beberapa kota. Di Ende, misalnya, konser dilaksanakan saat  berusia 10 tahun tepatnya 07 November 2014.

Sementara itu di Maumere, Chano melakukan konser tunggal tanggal 19 Desember 2014 di usianya yang ke 9 tahun. Di Mbay, sebut Linda lagi, konser digelar 14 Februari 2015 dimana usianya saat itu 10 tahun; Kemudian di Ende, 05 April 2015 dan terakhir di Mataloko, 27 Januari 2016 saat itu berusia 11 tahun. Inilah catatan perjalanan bermusik Chano sang anak ajaib.

Berbagai ajang konser di daratan Flores sudah  digelar, Canho melalui orang tuanya pun melirik  ajang yang bertaraf internasional. Kesempatan  itu datang dengan adanya informasi dari World  Championship of Performing Art (WCOPA) Indonesia sekitar akhir Desember 2015. WCOPA Indonesia menyelenggarakan audisi untuk kejuaraan dunia seni pertunjukan dari peserta seluruh Indonesia yang memiliki bakat di bidang seni pertunjukan seperti vokal, tarian, musik instrumen, modelling, dan acting. (bersambung/boy/sam/jpnn)


YOHANES de Capsetrano Jambru Pasirua. Bocah asal Kabupaten Ende yang biasa dipanggi Chano itu, mengharumkan NTT hingga level internasional karena


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News