China Catatkan Orang Pertama yang Terinfeksi Flu Burung Jenis H10N3

China Catatkan Orang Pertama yang Terinfeksi Flu Burung Jenis H10N3
Dokumentasi - Sebuah layar monitor menunjukkan seorang pasien berusia 67 tahun terinfeksi flu burung virus H7N9 sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Kamis (4/4/2013). REUTERS/Chance Chan/tm

jpnn.com, BEIJING - Komisi Kesehatan Nasional Beijing (NHC) mencatat temuan pertama kasus infeksi flu burung langka pada manusia, yaitu jenis H10N3.

Virus tersebut menjangkiti seorang pria berusia 41 tahun di Kota Zhenjiang, Provinsi Jiangsu, China.

Pria itu dirawat di rumah sakit pad 28 April lalu dan didiagnosa mengidap H10N3 pada 28 Mei 2021.

"Kondisinya sekarang stabil dan dia siap untuk dipulangkan. Tidak ditemukan adanya kasus baru lainnya setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kontak dekatnya," kata keterangan NHC, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (2/6).

Menurut NHC, H10N3 adalah patogen rendah sehingga mengakibatkan penyakit yang relatif ringan pada unggas dan tidak akan menyebabkan wabah berskala besar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menanggapi kabar ini dengan menyebut tidak ada indikasi penularan dari manusia ke manusia yang diakibatkan oleh virus H10N3 hingga saat ini.

"Selama virus flu burung beredar di unggas, infeksi sporadis flu burung pada manusia tidak mengagetkan," tulis keterangan WHO, dikutip dari Reuters, Rabu.

Koordinator Laboratorium Regional dari Pusat Darurat Penyakit Hewan Lintas Batas Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Asia Pasifik Filip Claes mengatakan H10N3 bukan virus yang sangat umum.

Komisi Kesehatan Nasional Beijing (NHC) mencatatkan temuan pertama infeksi flu burung langka pada manusia yaitu jenis H10N3.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News