China dan Rusia Lindungi Korea Utara dari Dewan Keamanan PBB

China dan Rusia Lindungi Korea Utara dari Dewan Keamanan PBB
Arsip - Pertemuan Dewan Keamanan PBB, tentang resolusi mengenai tindakan Rusia terhadap Ukraina, di Markas Besar PBB di New York City, AS, 25 Februari 2022. (ANTARA/Reuters/Carlo Allegri/pri)

jpnn.com, NEW YORK CITY - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Jumat (4/11) masih terbelah tentang cara menangani peluncuran rudal balistik Korea Utara yang terus berlanjut.

Para anggota pemegang hak veto di dewan tersebut gagal menjembatani perbedaan.

Amerika Serikat menegaskan dalam sebuah sesi bahwa 13 dari 15 anggota DK PBB telah bersepakat untuk mengambil tindakan hukuman terhadap Korut, yang terus melanjutkan uji peluncuran rudal balistik yang bertentangan dengan resolusi-resolusi Dewan Keamanan sebelumnya.

Namun, Pyongyang telah menikmati "selimut perlindungan" dari dua anggota DK PBB lainnya, kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield.

Dia mengacu pada China --penyokong utama Korut-- dan Rusia.

"Momen ini menuntut persatuan dari Dewan Keamanan," kata Thomas-Greenfield.

China dan Rusia berpendapat bahwa latihan militer bersama oleh AS dan Korea Selatan telah meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.

"Kegiatan peluncuran rudal DPRK baru-baru ini tidak terjadi dengan sendirinya tanpa penyebab, dan peluncuran itu secara langsung berhubungan dengan kata-kata dan perbuatan pihak-pihak terkait," kata Duta Besar China Zhang Jun.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Jumat (4/11) masih terbelah tentang cara menangani peluncuran rudal balistik Korea Utara

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News