China Terus Diteror Covid-19, Jumlah Kematian Sudah Sebegini

China Terus Diteror Covid-19, Jumlah Kematian Sudah Sebegini
Petugas kesehatan memeriksa setiap orang yang memasuki pintu kompleks apartemen di Distrik Chaoyang, Beijing, China, yang ditutup pagar seng, Senin (21/11/2022), karena sedang diberlakukan karantina wilayah atau lockdown secara parsial. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

Jiao lebih lanjut mengemukakan bahwa pihaknya telah membentuk platform pelaporan yang bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis kematian terkait COVID-19 secara ilmiah dan berbasis fakta. Platform tersebut mulai digunakan pada 31 Desember 2022.

Selain itu, institusi medis di seluruh pelosok China diminta untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi tentang kematian yang tercatat antara tanggal 8 hingga 29 Desember.

Butuh beberapa waktu bagi para ahli untuk menganalisis sebagian besar data dalam menyajikan laporan berbasis sains yang objektif tentang jumlah kematian akibat COVID-19, demikian Jiao.

Lonjakan kasus COVID-19 yang mulai terjadi pada Desember 2022 bersamaan dengan kebijakan otoritas setempat yang melonggarkan protokol kesehatan. Pada bulan itu pula NHC memutuskan tidak lagi mempublikasikan data harian COVID-19.

Pada 8 Januari 2023, China membebaskan warganya bepergian ke luar negeri. Beberapa negara di Eropa ditambah Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia mewajibkan warga China menunjukkan hasil tes negatif PCR sebelum keberangkatan lantaran China dituduh tidak transparan terkait data COVID-19 terbaru.

China menganggap kebijakan negara-negara tersebut diskriminatif yang diikuti tindakan balasan dengan tidak memberikan visa kepada warga negara Korsel dan Jepang.

Beberapa media juga melaporkan pemandangan tempat-tempat kreamatorium, khususnya di Beijing dan Shanghai yang kewalahan menerima jenazah para pasien COVID-19. (ant/dil/jpnn)

Lebih dari 90 persen pasien COVID-19 yang meninggal di China menderita menderita penyakit bawaan


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News