Ciamis Tolak People Power
Menurutnya people power adalah gerakan untuk kepentingan sesaat dan kepentingan kelompok atau perorangan yang tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat dan umatnya.
“Kami mengimbau dan menyerukan kepada masyarakat Kabupaten Ciamis dan Pangandaran secara umum, khususnya kaum muslim dan para santri untuk tidak terpancing dan tidak ikut-ikutan dengan kelompok-kelompok yang tadi kami sampaikan atau kelompok yang mengajak untuk melawan hukum,” tambahnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Arrisalah KH Asep Saeful Millah pun menyuarakan hal yang sama. “Apalagi di bulan Ramadan ini, untuk bangsa, untuk semua pihak khususnya agamawan, marilah menjaga hawa nafsu,” ucap Asep.
(Baca Lagi: Amien Rais Ganti Istilah People Power dengan Kedaulatan Rakyat)
Penolakan people power juga datang dari tokoh seni dan budayawan Ciamis, Godi Suwarna. “People power seperti yang saya bayangkan adalah sesuatu yang mengerikan, dan itu jelas saya tolak,” tandasnya.
Godi menambahkan, people power bisa memudarkan persatuan dan kesatuan dan memecah belah masyarakat. “Masyarakat Indonesia yang sudah dipersatukan dengan keanekaragaman budaya, agama, suku dan adat ini akan terpecah belah dengan adanya aksi power people,” kata Godi. (*/adk/jpnn)
Para ulama, tokoh agama, pimpinan pondok pesantren hingga tokoh seni dan budayawan di Kabupaten Ciamis menolak people power.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kaca Spion
- Tips agar Petugas KPPS Pemilu 2024 Tetap Sehat, Peristiwa Tragis 2019 Jangan Terulang
- Ibu-Ibu Berteriak Presiden, Anies Membalas dengan Senyum Semringah
- Anies Bersyukur Warga Ciamis Berada di Barisan Perubahan
- Kabar Gembira untuk PPPK, Seluruh Honorer Harus Jaga Semangat
- Meningkatkan Kesejahteraan, Pemkab Ciamis Tetapkan Perpanjangan Perjanjian Kerja PPPK jadi 5 Tahun