Cinta Cilaka

Oleh: Dahlan Iskan

Cinta Cilaka
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Khodak terus menelepon Zohreh. Sehari bisa 20 kali. Belum lagi yang lewat grup, apalagi yang lewat teks, bisa 100 kali.

Kalau lagi sulit menghubungi Zohreh, Khodak menelepon teman-teman Zohreh. Ia telepon pula tetangga Zohreh.

Khodak bisa datang ke  rumah Zohreh sekadar untuk meletakkan bunga di depan rumah. Atau meletakkan kado.

Ia juga menginformasikan akan menyewa grup band jazz untuk memainkan musik selama dua jam di depan rumah Zohreh.

Khodak juga pernah tinggal di sebuah motel tidak jauh dari rumah Zohreh. Agar lebih mudah mencari kesempatan mendekat ke Zohreh.

Ia sampai menangis. Dan tangis itu dikirim via voice mail, agar Zohreh mau menemuinya, bahkan Khodak pernah memarkir truknya di pinggir jalan depan rumah Zohreh: siapa tahu bisa mencuri pandang, sesapuan sekalipun, wajah pujaannya.

Ketika semua itu tidak ditanggapi, Khodak mengatakan akan membakar pohon-pohon di depan rumah Zohreh. Lalu bunuh diri di bawah pohon itu.

Ketika ancaman itu pun tidak direspons, Khodak mengancam akan membakar rumahnyi.

SALAHKAH sopir truk ini jatuh cinta kepada wanita kaya dan terkenal, terutama karena cantik dan menarik? Beginilah kisah tragis Zohreh Sadeghi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News