Clarissa, Bayi Asal Boyolali dengan Jantung Bocor dan 9 Kelainan

Clarissa, Bayi Asal Boyolali dengan Jantung Bocor dan 9 Kelainan
Bayi Clarissa dalam gendongan ibunya. Foto: Ragil/Radar Solo

Kondisinya diketahui memburuk sejak usia enam bulan. Tubuhnya memang kurus pada saat itu.

Perkembangan berat badannya juga tidak kunjung naik. Tak hanya itu, sekujur tubuh bayi itu mulai membiru.

"Kami kira hanya kurus saja. Namun, tubuhnya mulai membiru, langsung kami periksakan. Ternyata Clarissa mengalami jantung bocor," tutur sang ibu.

Sejak saat itu Clarissa menjalani rawat jalan dan kontrol tiap bulannya.

Awalnya, Ismi dan suaminya bekerja sebagai buruh pabrik. Namun, kondisi anak keduanya itu makin memburuk dan membutuhkan perhatian lebih. Ismi akhirnya memilih resign untuk merawat sang anak.

Di usia satu tahun enam bulan, berat badan Clarissa hanya 6,4 kilogram. Dengan kondisinya berstatus gizi buruk, Clarissa harus minum susu formula khusus tiap harinya.

Untuk mencukupi kebutuhan susu formula anaknya, Ismi harus membeli seharga Rp 200 ribu per kaleng.

"Dikasih susu itu saja, pertumbuhannya lambat. Apalagi kalau dikasih susu yang standar, lebih lambat lagi dan saya kasihan. Sehari-hari juga hanya tiduran, kalau mau duduk harus didudukkan. Kelamaan duduk, dia juga ngos-ngosan,” kata Ismi.

Clarissa, balita di Boyolali itu selalu menangis saat ada tamu. Dia kira dokter.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News