CSIS Beber Peran Teknologi Digital Dongkrak Ekonomi, Siapkah Indonesia?

jpnn.com, JAKARTA - Centre of Strategic and International Studies (CSIS) menilai aplikasi teknologi digital di Indonesia menambah pertumbuhan ekonomi nasional.
Bahkan, Kepala Departemen Ekonomi Indonesia Yose Rizal Damuri mengatakan peningkatan aplikasi menembus angka sebesar satu persen.
"Jadi untuk 10-20 tahun ke depan kita perlu sekali aplikasi teknologi digital yang lebih masif," kata Yose dalam diskusi virtual di Jakarta, Kamis (12/8).
Dia menyebut Indonesia perlu meningkatkan penggunaan teknologi digital, sehingga mengungkit perekonomian.
Pasalnya, studi CSIS mencatat kota/kabupaten dengan penetrasi internet tertinggi di Indonesia, misalnya sebesar 50 persen, memiliki pertumbuhan ekonomi lebih tinggi sebesar 0,4 persen dibandingkan dengan wilayah tanpa internet.
"Jadi memang ada korelasi cukup signifikan antara internet dengan pertumbuhan ekonomi," ucap Yose.
Yose menyebut pada masa pandemi Covid-19 penggunaan internet semakin masif.
Hal itu tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan kenaikan pengguna internet di Indonesia sebesar sembilan persen dalam waktu setahun selama pandemi.
Centre of Strategic and International Studies (CSIS) menilai aplikasi teknologi digital di Indonesia menambah pertumbuhan ekonomi nasional.
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Pemerintah Optimistis Penguatan Ekonomi Syariah Mendongkrak Target Pertumbuhan 8% di 2029
- Perputaran Uang Judol Capai Rp1.200 Triliun, DPR: Ganggu Pertumbuhan Ekonomi
- Kinerja 2024 Moncer, Jasindo Perkuat Peran Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Literasi Asuransi
- Gubernur Herman Deru Dorong Pembangunan Infrastruktur Daerah yang Berdampak Luas