Cuaca Buruk, Satu ABK Hilang

Cuaca Buruk, Satu ABK Hilang
Cuaca Buruk, Satu ABK Hilang
Sementara itu, upaya pencarian korban sampai saat ini belum menemukan hasil. Tim Search and Rescue (SAR) Pontianak dibantu nelayan setempat dan TNI Angkatan Laut sudah enam hari ini berusaha mencari korban. “Sampai hari ini kita masih melakukan pencarian. Akan tetapi hasil belum didapat, gelombang terlalu tinggi dan hilangnya korban juga sudah terlalu lama sehingga ada kemungkinan sudah terbawa gelombang ke lokasi yang tidak kita ketahui,” ungkap Kepala Kantor SAR Pontianak Ida Bagus Gede Budisma.

Ida Bagus mengatakan pihaknya tidak berani untuk mencari hingga ke tengah laut lantaran gelombang yang sangat tinggi. “Kita menggunakan speed boat yang ditumpangi tujuh orang. Sementara gelombang di lautan bisa mencapai 6 meter. Sangat berisiko untuk melakukan pencarian sampai ke tengah laut,” ungkap dia.

Lebih-lebih, lanjut dia, sudah lebih dari seminggu korban hilang sehingga kemungkinan besar sudah hanyut terlalu jauh. Dia juga menyayangkan laporan warga yang terlalu lama. “Kita baru mendapat laporan tiga hari setelah korban diketahui tenggelam. Dengan rentang waktu segitu kita sudah sulit menduga kemana arah hanyutnya,” pungkas dia.

Menurut data Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak mencatat Jumat (11/1) hingga Senin (14/1) ada lima kawasan perairan laut Kalbar yang berpotensi terjadi gelombang setinggi 3 meter hingga 6 meter sehingga sangat berbahaya bagi semua jenis pelayaran.

PONTIANAK – Cuaca buruk yang melanda perairan Kalimantan Barat memakan korban. Satu anak buah kapal KM Bakau Jaya Apo (53), seminggu lalu dikabarkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News