Curhatan Ratusan Perantau Ini Buat Hati Pak Ganjar Terenyuh

Curhatan Ratusan Perantau Ini Buat Hati Pak Ganjar Terenyuh
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi para perantau yang tak bisa mudik. Foto: Ist

Ganjar sengaja datang ke tempat itu untuk melihat kondisi para perantau yang ada di Kota Semarang.

Di tengah kesulitan akibat wabah COVID-19, Ganjar ingin memastikan semua warganya yang tinggal di tempat itu dalam kondisi sehat.

Kedatangan Ganjar yang tiba-tiba itu tidak disia-siakan para penghuni Pondok Boro. Kepada Ganjar, mereka ngudho roso atau curhat tentang kondisinya saat ini.

"Alhamdulillah kabare sehat pak, sing mboten sehat dompete (yang tidak sehat dompetnya)," kata Siswadi.

Siswadi menerangkan, sebagian besar penghuni Pondok Boro bekerja seadanya di Kota Semarang. Ada yang kuli bangunan, jualan asongan keliling, jualan aksesori, warung makan dan bekerja di sektor informal lainnya.

"Kalau dulu sebelum ada corona, penghasilannya bisa diandalkan. Tapi sekarang sudah sepi, pemasukan berkurang bahkan tidak ada. Sementara kami di sini butuh makan dan butuh untuk membayar ongkos menginap pak, sehari Rp3.000," keluhnya.

Siswadi dan ratusan perantau itu pun meminta pemerintah memberikan perhatian. Apalagi, di tengah pandemi ini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik bagi masyarakat yang ada di zona merah.

"Katanya ndak boleh pulang pak, terus nasib kami gimana di sini? Siapa yang akan menjamin kami pak," tutur Rohimah (50), warga Kebumen yang tinggal di Pondok Boro itu.

Sebanyak 150 perantau di Pondok Boro mengungkapkan kesedihan mendalam saat bertemu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News