Daerah 'Kuburan' Jurnalis dan Aktivis HAM

Daerah 'Kuburan' Jurnalis dan Aktivis HAM
Salah satu akibat dari aksi kekerasan (bom) di daerah Kaukasus Utara. Foto: Internet.
NEW YORK - Kaukasus Utara. Inilah salah satu wilayah yang paling berbahaya bagi jurnalis, pengacara, maupun aktivis HAM. Parahnya, kendati mereka yang berprofesi itu jadi sasaran utama penculikan, penyiksaan dan pembunuhan, tapi ternyata kasus mereka luput dari mata dunia.

"Inilah saatnya membawa masalah Kaukasus Utara ke dalam agenda (internasional). Waktunya bagi Obama (setelah menutup Penjara Gitmo) untuk memperbaiki hubungan AS dengan Rusia," saran Sarah E Mendelson, Direktur CSIS Internasional bagian HAM dan Inisiatif Keamanan, seperti dikutip Foreign Policy.

Sebut saja Natasha Estemirova, aktivis HAM yang menjadi korban pembunuhan pada Agustus 2009. Dia diculik di luar rumahnya di Grozny, ibukota Chechnya, lalu ditembak dan digeletakkan di lapangan di Ingushetia. Diduga kuat keterlibatannya dalam mengangkat masalah di Kaukasus Utara, telah menyeretnya ke dalam kematian. Sebab, sehari sebelum pembunuhan itu, Human Rights Watch (HRW) menerbitkan sebuah laporan mengenai eksekusi dan pembakaran rumah di Chechnya.

Kekerasan juga dialami oleh Zarema Sadulaye dan Alik Dzhabrailov. Mereka diculik di Grozny, dan belum diketahui nasibnya. Sementara, dari kalangan pengacara, korbannya antara lain Stanislav Markelov, yang direnggut nyawanya di jalanan Moskow sehari sebelum pelantikan Barack Obama pada Januari 2009.

NEW YORK - Kaukasus Utara. Inilah salah satu wilayah yang paling berbahaya bagi jurnalis, pengacara, maupun aktivis HAM. Parahnya, kendati mereka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News